Republik Demokratik Kongo telah mengalami 20 tahun kekerasan yang menghancurkan. Pemerkosaan telah digunakan sebagai senjata perang untuk menghancurkan komunitas dan mengakses mineral berharga. Kongo sering disebut sebagai “tempat terburuk di dunia untuk menjadi seorang wanita.” “City of Joy” menceritakan kisah yang berbeda dari wilayah tersebut. Film ini berfokus pada Jane, seorang siswa di sebuah pusat di mana wanita yang telah menderita pelecehan yang tak terbayangkan bergabung bersama untuk menjadi pemimpin. Kami juga bertemu dengan para pendiri pusat: seorang Dokter Kongo yang taat, seorang aktivis Kongo, dan seorang penulis drama NY yang radikal. Film ini menjalin antara kegembiraan dan rasa sakit ketika individu-individu ini bersatu untuk menuntut harapan di tempat yang sering dianggap tidak ada harapan.