Adama yang berusia 12 tahun tinggal di sebuah desa terpencil di Afrika Barat, terlindung oleh Tebing. Di luar, di luar, terbentang “negeri nafas”, kerajaan roh-roh jahat yang haus akan perang. Ketika Samba, kakak laki-lakinya, tiba-tiba menghilang dari desa, Adama memutuskan untuk mencarinya. Ditemani pertama oleh Abdou, seorang griot yang jernih secara tragis, kemudian oleh Maximin, seorang anak jalanan yang merupakan saudara kembarnya sendiri, ia melintasi Eropa dalam cengkeraman perang. Kami berada di tahun 1914. Ditanggung oleh energi keputusasaan dan puisi masa kecil, Adama melakukan perjalanan ke garis depan neraka untuk membebaskan saudaranya. Pada akhirnya, cinta Adama untuk saudaranya akan membuka jalan yang tak terduga untuk memulai perjalanannya. Adama yang berusia 12 tahun tinggal di sebuah desa terpencil di Afrika Barat, terlindung oleh Tebing. Di luar, di luar, terbentang “tanah nafas”, kerajaan roh-roh jahat yang haus akan perang. Ketika Samba, kakak laki-lakinya, tiba-tiba menghilang dari desa, Adama memutuskan untuk mencarinya. Ditemani pertama oleh Abdou, seorang griot yang jernih secara tragis, kemudian oleh Maximin, seorang anak jalanan yang merupakan saudara kembarnya sendiri, ia melintasi Eropa dalam cengkeraman perang. Kami berada di tahun 1914. Ditanggung oleh energi keputusasaan dan puisi masa kecil, Adama melakukan perjalanan ke garis depan neraka untuk membebaskan saudaranya. Pada akhirnya, cinta Adama untuk saudaranya akan membuka jalan yang tak terduga untuk perjalanan inisiasinya.
